Logo
  • Home
  • Keunggulan
  • Profile
  • Prestasi
  • Hubungi Kami
  • Berita
  • Lain-Lain
    • Profil SMA DU 1
    • Para Pendidik
    • NCC 2022
    • Galeri Foto
    • Daftar Prestasi Siswa
Logo

SMA Darul Ulum 1 Unggulan BPPT Jombang merupakan lembaga pendidikan yang di dirikan tahun 1965 di Pondok Pesantren Darul Ulum . Mulai tahun 2006 SMA Darul Ulum 1 bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta.

  • Alamat

    Jl. KH. Romli Tamim No.15a, Wonokerto Selatan, Peterongan, Kec. Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61481
  • Email

    smudu1@yahoo.com

Ki Hajar Dewantara, Pemersatu Bangsa yang Selalu Terkenang Saat Hardiknas

  • Home
  • Ki Hajar Dewantara, Pemersatu Bangsa yang Selalu Terkenang Saat Hardiknas
  • By SMADU1
  • In Tak Berkategori
  • Semboyan ki hajar dewantara

Setiap 2 Mei kita pasti akan teringat pada kiprah seorang Ki Hajar Dewantara. Dialah tokoh dan pelopor pendidikan pada masa pergerakan Indonesia melawan penjajah Belanda.

Kiprah dan aktivitas Ki Hajar Dewantara dalam mendirikan dan mengembangkan sekolah Taman Siswa mulai 1922. Kemudian menjadi titik pijak peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas setiap 2 Mei.

Dia juga terkenal dengan semboyan Tut Wuri Handayani yang teks aslinya berbunyi ”Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Arti dari semboyan ini adalah tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan). Kemudian ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide). Ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).

Ki Hajar Dewantara Lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889.Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Dia ber­asal dari lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara.

Semenjak saat itu, dia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya dia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.

Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Dia menamatkan sekolah dasar di ELS (sekolah dasar Belanda). Kemudian sempat melanjutkan ke STOVIA (sekolah dokter Bumiputera), tetapi tidak sampai tamat karena sakit.

Dia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, dia tergolong penulis andal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.

 

Pemikiran ki hajar dewantara tentang hari pendidikan nasional

Sebagai tokoh yang hidup dalam masa penjajahan kolonial, Ki Hajar Dewantara tentu turut merasakan pendidikan kolonial Belanda yang menjatuhkan martabat bumiputra. Karenanya, bagi Ki Hajar Dewantara, pendidikan haruslah memerdekakan kehidupan manusia. Pendidikan mesti disandarkan pada penciptaan jiwa merdeka, cakap dan berguna bagi masyarakat.

Sistim pendidikan Indonesia dari zaman kolonial hingga sekarang tetap saja mengecewakan. Hampir tidak ada lagi nilai-nilai kebangangsaan yang ditanamkan dalam proses penyelenggaraan pendidikan nasional kita.  Pendidikan kapitalistik, seperti di era reformasi sekarang, hanya menciptakan pemisahan orang-orang terpelajar dengan rakyatnya, menyebabkan munculnya Stratifikasi sosial ditengah kehidupan masyarakat.

Kondisi demikian tentu sangat jauh dari konsep pendidikan dan pengajaran yang dimaksudkan oleh Ki Hajar Dewantara.

Perubahan sistim kekuasaan merupakan penyebab utama hancurnya karaktek pendidkan nasional. Pada era kemerdekaan, pendidikan bertujuan melekatkan kemerdekaan pada persatuan rakyat. Lalu, bagaimana dengan sekarang? Pendidikan hanya dijadikan sebagai komoditi.

Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara

Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara menempatkan kemerdekaan sebagai syarat dan juga tujuan membentuk kepribadian dan kemerdekaan batin bangsa Indonesia agar peserta didik selalu kokoh berdiri membela perjuangan bangsanya.

Karena kemerdekaan menjadi tujuan pelaksanaan pendidikan, maka sistim pengajaran haruslah berfaedah bagi pembangunan jiwa dan raga bangsa. Untuk itu, di mata Ki Hajar Dewantara, bahan-bahan pengajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan hidup rakyat.

Bagi Ki Hajar Dewantara, pendidikan tidak boleh dimaknai sebagai paksaan; kita harus mengunakan dasar tertib dan damai, tata tentram dan kelangsungan kehidupan batin, kecintaan pada tanah air menjadi prioritas.  Karena ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan menentukan kualitas seseorang.

Memajukan pertumbuhan budi pekerti- pikiran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, agar pendidikan dapat memajukan kesempurnaan hidup. Yakni: kehidupan yang selaras dengan perkembangan dunia. Tanpa meninggalkan jiwa kebangsaan.

Dunia terus mengalami perkembangan, pergaulan hidup antar satu bangsa dengan bangsa lainnya tidak dapat terhindarkan. Pengaruh kebudayaan dari luar semakin mungkin untuk masuk berakulturasi dengan kebudayaan nasional. Oleh karena itu, seperti dianjurkan Ki Hajar Dewantara, haruslah kita memilih mana yang baik untuk menambah kemulian hidup dan mana kebudayaan luar yang akan merusak jiwa rakyat Indonesia dengan selalu mengingat: semua kemajuan dilapangan ilmu pengetahuan harus terorientasikan dalam pembangunan martabat bangsa.

Syarat pengetahuan

Pendidikan yang teratur adalah yang bersandar pada perkembangan ilmu pengetahuan atau ilmu pendidikan. Ilmu ini tidak boleh berdiri sendiri; ada saling hubugan dengan pengetahuan lain. Ilmu harus berfungsi sebagai pelengkap sempurnanya mutu pendidikan dan pembangunan karakter kebangsaan yang kuat.

Dalam menyelenggarakan pengajaran dan didikan kepada rakyat, Ki Hajar menganjurkan agar kita tetap memperhatikan ilmu jiwa (psyhologie), ilmu jasmani, ilmu keadaban dan kesopanan (etika dan moral), ilmu estetika, dan menerapkan cara-cara pendidikan yang membangun karakter.

Seorang pendidik yang baik, kata Ki Hajar Dewantara, harus tahu bagaimana cara mengajar, memahami karakter peserta didik dan mengerti tujuan pengajaran. Agar dapat mewujudkan hasil didikan yang mempunyai pengetahuan yang mumpuni secara intelektuil maupun budi pekerti serta semangat membangun bangsa.

Relevansi ajaran Ki Hajar Dewantara   

Pendidikan nasional saat ini memiliki segudang persoalan, mulai dari wajah pendidikan yang berwatak pasar yang menyebabkan hilangnya daya kritis tenaga didik terhadap persoalan bangsanya hingga pemosisian lembaga pendidikan sebagai sarana menaikan starata sosial dan ajang mencari ijazah belaka.

Peranan pendidikan, yang sejatinya untuk pembangunan bangsa, telah didisorientasikan oleh kekuasaan guna kepentingan kapital semata. Di sini, pendidikan tak lebih dari alat akumulasi keuntungan.

Disamping itu, kandungan pendidikan dan pengajaran sekarang ini tidak memuat nilai-nilai kebangsaan. Pendidikan sekarang hanya melahirkan Sikap individualisme, hedonisme dan hilangnya jiwa merdeka. Hasil pendidikan seperti ini tidak dapat diharapkan membangunan kehidupan bangsa dan negara bermartabat.

Di sinilah relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan: mencerdaskan kehidupan bangsa hanya mungkin diwujudkan dengan pendidikan yang memerdekakan dan membentuk karakter kemanusian yang cerdas dan beradab. Oleh karena itu, konsepsi pendidikan Ki Hajar Dewantara dapat menjadi salah satu solusi membangun kembali pendidikan dan kebudayaan nasional yang telah diporak-porandakan oleh kepentingan kekuasan dan neoliberalisme.

downloadBiografi Ki Hajar dewantara 4e8u

HARI PENDIDIKAN NASIONAL RELEVANSI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
PRESTASI SISWA-SISWI SMA DARUL ULUM 1 UNGGULAN BPPT TAHUN AJARAN 2017/2018

Leave a Comment Cancel reply

Recent Posts

  • Awal Sanah: Selamat Datang Tahun Ajaran 2023—2024
  • Giat Literasi: Bedah Buku ala Musyawarah Pustakawan Sekolah
  • PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN IMPULS DAN MOMENTUM PADA PESERTA DIDIK KELAS X-IPA 4 SEMESTER 2 SMA DARUL ULUM 1 UNGGULAN BPPT JOMBANG TAHUN 2021/2022
  • PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SEJARAH KONTEMPORER DUNIAKELAS XII IPS 3 SMA DARUL ULUM 1 PETERONGAN JOMBANG TAHUN 2022/2023
  • PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BAGI SISWA KELAS X-IPA 3 SMA DARUL ULUM 1 UNGGULAN BPPT JOMBANG TA 2021-2022

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • August 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • January 2023
  • August 2022
  • July 2022
  • June 2022
  • October 2021
  • June 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • January 2021
  • May 2019
  • March 2019
  • October 2018
  • September 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • January 2018

Categories

  • Tak Berkategori

SMA Darul Ulum 1

SMA Darul Ulum 1 Unggulan BPPT Jombang merupakan lembaga pendidikan yang di dirikan tahun 1965 di Pondok Pesantren Darul Ulum . Mulai tahun 2006 SMA Darul Ulum 1 bekerja sama dengan BAdan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta. Sebagai lembaga pendidikan unggulan, institusi ini bertujuan meningkatkan kualitas SUmber Daya Manusia (SDM) yang berkemampuan seimbang antara penguasaan IPTEK dan pengamalan IMTAQ. Diharapkan peserta didik memiliki kecerdasan ESQ, sikap percaya diri, kreatif dan daya saing yang tinggi sehingga dapat menjalankan fungsu sebagai Kholifatun Fil Ardi untuk mewujudkan Rahmatal Lil “Alamin

Menu Utama

  • Beranda
  • Berita
  • Tentang Kami
  • Para Pendidik
  • Galeri Foto

Contact Us

  • ALAMAT

    Jl. KH. Romli Tamim No.15a, Wonokerto Selatan, Peterongan, Kec. Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61481
  • EMAIL

    smudu1@yahoo.com
  • CONTACT

    (0321) 860129

© Copyright 2023 SMA DU 1 Support By ClickCoodSolutions

Logo